Pembuat Kubah Masjid
Adanya sebuah kubah pada masjid merupakan poin yang penting untuk dilakukan saat hendak membangunnya. Hal ini karena memang telah menjadi ciri khas tersendiri dari tempat ibadah kaum muslim tersebut. Sekarang ini telah terdapat banyak sekali kreasi pembuat kubah masjid yang unik dan juga menarik. Kesan baik yang ditinggalkan pada sebuah masjid juga tergantung pada kubahnya. Simak ulasan berikut!
Sejarah Kubah dalam Arsitektur Masjid di Nusantara
Munculnya sebuah kubah merupakan sesuatu yang sudah sangat lama sekali terjadi di seluruh penjuru dunia ini. Akan tetapi, tahukah anda sejak kapan kubah mulai nampak pada masjid-masjid di Indonesia? Keberadaan kubah tersebut ternyata belum cukup lama muncul di Indonesia.
Kubah ini sendiri telah ada di tanah air Indonesia sejak sekitar abad ke-18 Masehi. Hal ini dilansir pada laman republika.co.id bulan Maret tahun lalu. Bahkan, atap masjid yang berkubah ini baru muncul di tanah Jawa saat sekitar pertengahan abad ke-20 Masehi. Rumah-rumah adat suku dani di Papua lebih tepatnya Honai sudah sejak lama mengenal sebuah bentuk kubah.
Akan tetapi, meskipun begitu suku dani tersebut hanya membangun kubahnya dengan cara yang sangat sederhana dan juga memakai rumbai. Pada awalnya pembuat kubah masjid di daerah Indonesia terutama pada pulau Jawa, tidak memakai kubah pada bagian atas bangunan masjidnya. Namun, masjidnya dibagun dengan memakai bentuk-bentuk yang minimalis.
Tidak hanya itu, terdapat juga bentuk yang berundak seperti yang biasanya ada pada sebuah kuil Hindu. Contoh dari masjid Jawa yang masih belum menggunakan kubah adalah sebuah Masjid Agung di Demak. Masjid tersebut masih mempunyai bentuk atap seperti limas yang hanya ditopang dengan 8 jumlah tiang.
Tiang Masjid Agung Demak tersebut juga disebut sebagai Saka Majapahit. Atap masjid yang berbentuk limas ini juga terdiri dari tiga bagian yang menunjukkan arti iman, islam, dan juga ihsan. Tidak hanya itu, sebelum pembuat kubah masjid semakin dikenal, atap Masjid Agung yang ada di daerah Banten juga masih tidak menggunakan kubah.
Masjid Agung Banten tersebut mendesain masjidnya dengan atap bangunan utamanya yang berbentuk tumpukan limas seperti atap bangunan pagoda Cina. Mengapa bisa mirip? Hal ini mungkin disebabkan oleh arsitek masjid tersebut yang berasal dari Negara Cina. Diketahui arsitek tersebut bernama Tjek Ban Tjut.
Kemudian, masjid yang ada di pulau Kalimantan juga tidak mempunyai bentuk atap yang berkubah. Akan tetapi, satu kesamaan yang dapat diambil dari bangunan-bangunan masjid tersebut adalah adanya sebuah titik puncak tertingginya. Titik puncak tersebut dipakai untuk penandaan fungsinya sebagai ruangan yang sakral.
Pengadopsian kubah masjid pada Indonesia sendiri baru dilakukan pada masa kekuasaan Raja Abdur Rahman sebagai tuan muda VII tepatnya pada tahun 1833-1843. Struktur bentuk kubah tersebut diimplementasikan pada sebuah bangunan masjid yang terletak di daerah Riau yaitu Masjid Sultan Riau.
Akan tetapi, Pijper pada sebuah Studien Over de geschiedenis van de Islam memperkirakan bahwasannya masjid pertama pada pulau Jawa yang sudah memakai kubah adalah di daerah Tuban. Dimana peletakan batu pertama untuk pembuatan kubah tersebut dilakukan pada tahun 1894.
Kemunculan bentuk kubah tersebut juga diduga karena adanya sebuah perang antara Rusia dengan kesultanan Turki Utsmani yang terjadi di tahun 1877-1878. Pada tahun itu juga, sultan Turki Utsmani tersebut juga mulai memperkenalkan sebuah gerakan budaya termasuk juga jenis-jenis bangunan masjid yang baru.
Gerakan budaya tersebut juga telah tersebar luas ke daerah Asia tenggara. Seperti yang telah diungkapan oleh Peter JM Nas pada Masa Lalu dalam Masa Kini : Arsitektur di Indonesia bahwasannya masjid-masjid tradisional yang beratapkan tumpang sudah diubah menjadi masjid kubah dengan sebuah menara bergaya India Utara ataupun juga Timur Tengah.
Hal inilah yang pada akhirnya secara lambat laun sebuah pembuat kubah masjid dijadikan sebagai simbol utama dalam arsitektur Islam yang sangat modern. Oleh sebab itu, adanya sebuah kubah seolah-olah diwajibkan untuk bangunan masjid-masjid yang baru pada wilayah Asia Tenggara.
Pergantian budaya tersebut terjadi pada salah satu masjid yang ada di Banda Aceh yaitu Masjid Baiturrahman. Masjid tersebut telah didirikan pada tahun 1612 oleh Sultan Iskandar Muda. Namun, masjid tersebut sempat mengalami kebakaran pada masa penjajahan Belanda. Alhasil, pada tahun 1879 masjid ini dibangun kembali selama dua tahun dengan ditambahkan tujuh buah kubah.
Perubahan atap masjid tersebut juga terjadi pada masjid di daerah Banten yang telah ditambahkan juga dengan beberapa menara untuk mempercantik penampilannya. Tidak hanya itu, Masjid Agung di Ambon yang telah berdiri sejak tahun 1837 juga telah dihiasi dengan tambahan atap kubahnya.
Tips-Tips Membuat Kubah Dari Pembuat Kubah Masjid
Pastinya dalam pembuat kubah juga memerlukan banyak sekali teknik yang tepat dan sempurna agar bisa memperoleh bangunan masjid dengan sesuai keinginan. Adapun beberapa tips atau cara yang harus anda perhatikan ketika hendak mendirikan sebuah masjid. Tips yang pertama adalah pembuatan bingkai kubahnya terlebih dahulu.
Untuk membuat kerangka sebuah masjid tentu saja harus anda sesuaikan dengan desain gambar arsitektur yang telah dibuat. Yang kedua, anda bisa memasangkan sebuah efek yang anti air terhadap bangunan kubah masjid yang belum jadi. Hal ini harus dilakukan agar bisa menghindari dari kebocoran yang terjadi karena air hujan.
Kemudian, hal ketiga yang juga perlu anda lakukan saat membuat kubah masjid adalah melakukan sebuah pergantian frame yang ada agar bisa mengontrol panel-panel kubah masjidnya. Perlu diingat bahwasannya banyaknya tanda-tanda penahan dukungan yang muncul biasanya tergantung pada ukuran panel tersebut.
Tips yang keempat adalah penggunaan panel instalasi yang tepat. Pada sebuah panel instalasi, anda dapat memakai bahan panel enamel ataupun juga galvalum untuk mendirikan sebuah kubah masjid. Anda juga bisa menentukan pilihan warna dan pola panelnya sesuai dengan kebutuhan serta juga selera.
Bukan hanya itu, anda juga bisa membubuhkan berbagai aksesoris yang telah dibeli agar lebih memperindah tampilan dari kubah masjidnya. Seperti halnya sebuah aksesoris tata letak bintang yang pada umumnya sangat banyak sekali dipakai pada kubah-kubah masjid sekarang ini. Selain itu, anda juga bisa memilih bentuk aksesoris bulan dan bintang.
Cara terakhir yang juga harus anda perhatikan adalah langit-langit kubah bangunan masjid tersebut. Dengan adanya langit-langit di kubah masjidnya, maka anda bisa membuat mata pelihatnya akan termanjakan. Hal ini karenanya langit-langit itu akan menambahkan unsur keindahan pada kubah masjidnya. Tentu saja, kubah tersebut akan bisa terlihat lebih keren dan juga mewah.
Pembuat kubah masjid terbaik di Indonesia baru muncul pada saat abad ke-18 Masehi. Namun, sekarang ini kubah masjid telah menjadi ciri khas tersendiri bagi tempat peribadatan umat Islam. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk mengadopsi budaya kubah tersebut pada masjid-masjid yang ada. Saat pembuatannya, jangan lupa juga untuk memperhatikan cara-cara yang tepat.