Pengerjaan proyek pembangunan tak bisa sembarangan. Hal ini tak lepas dari adanya kontrak yang menekan sebuah transaksi besar dan butuh perencanaan matang. Dari sekian banyak aspek yang perlu disiapkan, salah satu yang wajib jadi pertimbangan adalah jenis kontraktor lapangan. Jasa tersebut tak bisa dipilih sembarangan. Pahami hal berikut agar hasilnya sesuai keinginan.
Apa yang ditawarkan Oleh Jasa Kontraktor Lapangan
Saat bekerja dengan kontraktor, maka pelaksanaan perjanjian kontrak dan proses pun akan dipegang oleh penyedia jasa. Bekerja dengan kontraktor pun dapat disebut sebagai suatu perjanjian kerja yang penuh dengan risiko dan tanggung jawab. Karena itulah, perlu pertimbangan yang tepat. Seperti perencanaan hingga pelayanan di lapangan.
Lantas apa saja yang ditawarkan oleh suatu jasa atau suatu kontraktor pada konsumennya? Setidaknya terdapat tiga cakupan jasa yang menjadi fungsi atau kegiatan utama seorang kontraktor. Cakupan yang paling dasar adalah jasa desain, yang mencakup diskusi dan konsultasi desain secara keseluruhan. Seperti survei lahan, budgeting, desain eksterior, fasilitas, dll.
Berawal dari jasa desain yang diberikan oleh kontraktor, maka dapat dikembangkan pada jasa lain seperti penyediaan bangunan dan material. Biasanya jasa ini mencakup beragam tugas, mulai dari pembersihan lahan, persiapan tanah pondasi, hingga pembuatan material lainnya. Bahkan, tak jarang mencakup penyediaan alat berat.
Untuk jenis jasa terakhir adalah renovasi atau remodeling, kontraktor lapangan memiliki tugas yang berbeda. Intinya adalah memberikan jasa pembongkaran dan perbaikan. Cakupan tugas ini pun bisa saja termasuk tugas perombakan interior, fasilitas gedung, rumah, eksterior, dan bidang lainnya. Karena itulah tugasnya pun beragam.
Jenis Bidang Kontraktor Lapangan Yang Dapat Dipilih
Selain dari opsi cakupan jasa atau kerja yang diberikan, sebenarnya kerja lapangan suatu kontraktor pun akan terbagi dari bidang yang dimiliki. Bisa dikatakan, kontraktor lapangan akan memiliki sebuah bidang tertentu yang menjadi jaminan atau profesi utamanya. Hal ini juga dapat menggambarkan spesialisasi dari setiap pihak kontraktor tersebut.
1. Pekerjaan Sipil
Bidang jasa kontraktor lapangan pembangunan di bidang sipil memiliki keterkaitan dengan beberapa infrastruktur umum dan negara. Tugasnya pun cukup luas, namun lebih terbatas pada proyek pekerjaan sipil. Beberapa pekerjaan tersebut meliputi beberapa bangunan umum seperti jalan, jembatan, landasan pesawat, terowongan, bendungan, saluran air, dan lain sebagainya.
Beberapa hal yang perlu jadi pertimbangan adalah tugas dari pekerjaan sipil ini cenderung memiliki hubungan dengan proyek negara. Beberapa jasa kontraktor pun tidak akan sembarangan dijalankan atau dipekerjakan. Salah satu alasannya pun karena proyek dan skala pekerjaan dari kontraktor lapangan yang lebih besar.
2. Arsitektural
Berbeda dengan jasa pekerjaan sipil, beberapa kontraktor di bidang arsitektur lebih sering digunakan oleh masyarakat umum. Tugasnya atau jasa yang digerakkan kurang lebih sama dengan arsitek, yang mana bertugas dan memiliki kerja yang cukup luas. Mulai dari perencanaan, hingga terlibat dalam proses pembangunan bahkan perawatan.
Mengapa bidang arsitektural ini lebih banyak dipilih oleh masyarakat umum pun tak terlepas dari cakupan kerjanya. Biasanya, tugas dari bidang ini mencakup pembuatan bangunan dengan teknologi menengah, sederhana, hingga tinggi. Bahkan, produk yang diberikan pun dapat termasuk arsitektur lanskap, interior, rumah, bangunan, dan lain lain.
3. Elektrikal
Kontraktor lapangan dengan bidang elektrikal memiliki fokus dalam perencanaan hingga instalasi sistem jaringan listrik. Biasanya, bidang ini memiliki kontrak yang cukup besar untuk proyek pada bangunan berskala besar dan berteknologi tinggi. Seperti komersial dan bangunan besar, hingga listrik yang perlu adanya perancangan khusus dan ahli.
Menariknya, kontraktor di bidang elektrikal ini juga memiliki cakupan kerja yang tak hanya terbatas pada listrik saja. Instalasi serupa seperti jaringan transmisi, distribusi, telekomunikasi, sinyal, telekomunikasi bantuan udara, laut, kereta api, pemancar radio, hingga penangkal petir pun menjadi bagian tugasnya sebagai kontraktor lapangan.
4. Mekanikal
Meski serupa dengan elektrikal, namun bidang Mekanikal lebih berfokus pada instalasi fasilitas atau perangkat mekanis. Beberapa contohnya adalah instalasi AC, peralatan industri, lift, eskalator, minyak, gas, perpipaan, dan perawatannya. Dengan demikian proyek yang dikerjakan pun tidak akan sama dengan bidang lainnya.
5. Tata Lingkungan
Untuk proyek yang satu ini, kontraktor bidang tata lingkungan memiliki tugas yang kurang lebih mirip dengan pembangunan sipil. Keduanya memiliki proyek besar berkaitan dengan fasilitas dan infrastruktur umum atau publik. Namun urusan yang dikelola lebih banyak mengenai tata lingkungan atau rencana penataan perkotaan.
Dengan demikian, beberapa tugasnya pun akan lebih kompleks karena memiliki cakupan kerja dan tanggung jawab yang lebih luas. Seperti bangunan pengolahan air bersih, pengolahan limbah, teknik lingkungan, hingga analisis dampak pada lingkungan. Proyek pengembangan wilayah dan hingga perawatan lingkungan pun masuk dalam bidang ini.
6. Integrasi
Yang terakhir bisa dikatakan jasa proyek yang lebih besar dan menangani hampir seluruh prosesnya. Biasanya bidang ini mencakup hampir seluruh tugas dari awal hingga akhir. Yang mana berawal dari tugas perencanaan, pembangunan, hingga perawatan. Tak ayal jika penyedia kontraktor ini disebut dengan jasa design and build.
Jenis Kontrak Yang Dinilai Lebih Menguntungkan
1. Lump Sum (Keseluruhan)
Pembiayaan kontraktor lapangan pun tidak sama. Yang paling umum dan bersifat keseluruhan adalah kontrak lump sum. Dapat juga diartikan bahwa kontrak kerja dibayarkan oleh pemberi kerja sesuai dengan nilai keseluruhan kontrak. Dalam jenis kontrak ini, risiko pekerjaan termasuk biaya tambahan, kerusakan, dan apa pun yang berpengaruh pada biaya proyek akan ditanggung oleh kontraktor.
2. Kontrak Satuan
Berlawanan dengan lump sum, kontak satuan menyepakati pembiayaan proyek bersifat perkiraan. Biasanya kesepakatan sesuai volume dan kuantitas pekerjaan. Sistem bayar pun sesuai kesepakatan pengukuran. Sehingga sistem kontrak ini bisa saja harus menyesuaikan biaya dengan harga bahan baku dan sumber daya.
3. Gabungan
Poin poin pembayaran kontrak ini disesuaikan dengan kesepakatan dalam proyek. Yang mana bisa saja sesuai dengan pembayaran satuan atau dengan lumpsum. Opsi ini bisa saja membantu karena dapat menekan jumlah pembayaran lump sum yang besar. Namun juga dapat mengurangi potensi fluktuasi biaya.
4. Kontrak Terima Jadi
Dibayarkan satu kali secara langsung saat proyek sudah selesai 100% adalah arti dari kontrak terima jadi. Pada dasarnya, prosesnya sama dengan kontrak lump sum. Namun, kontrak ini dibayar satu kali saja. Sedangkan pembayaran lump sum dapat disesuaikan, hanya saja jumlahnya yang sudah dipastikan dari awal.
5. Sesuai Persentase
Jasa Kontraktor lapangan juga bisa dijalankan sesuai persentase. Seperti namanya, persentase dan jumlah budget akan didasari sesuai dengan perjanjian. Biasanya, pihak pemilik proyek akan membayar kontraktor sesuai dengan biaya atas proyek yang sudah selesai pada saat itu. Bisa saja saat 10%, 50%, sesuai dengan hasil persentase nilai pekerjaan tertentu.
Dapat dilihat bahwa kontraktor sebenarnya adalah jasa yang tidak sembarangan. Di dalam fungsi lapangan, kontraktor kerap menjadi bagian dari berbagai proyek konstruksi di segala bidang. Jenis kontraknya pun beragam, sehingga jasa ini dapat memberi layanan yang cukup luas. Tak ayal, memilih dan bekerja dengan kontraktor pun tidak boleh sembarangan.